Minggu, 02 Januari 2011

MY TESTIMONY

Shalom,

Dulu sewaktu masih kecil, saya sama seperti anak-anak pada saat itu. Bermain bersama, bercanda bersama, belajar bersama sampai masa SMA. Pada saat kelas 1 SMA, proses belajar berlangsung seperti biasa, dan kemudian di kelas 2, saya hanya mampu mengikuti pelajaran selama setengah tahun. Karena pada saat itu saya jatuh sakit, yaitu sakit Ankylosing Spondilitis. Penyakit ini semacam penyakit autoimun. Jadi antibodi yang ada di dalam tubuh saya bereaksi berlebihan dengan menyerang tubuh saya sendiri. Dan pada saat itu, penyakit ini tidak ada obatnya/tidak bisa disembuhkan. Pada saat itu yang diserang itu tulang belakang. Dan yang tidak boleh dilakukan adalah mengangkat beban yang terlalu berat, karena akan membebani tulang belakang. Pernah suatu saat sampai tidak bisa jalan, kalo mau jalan harus pake alat bantu. Pengobatan yang diberikan Dokter cuma penghilang rasa sakit. Dan obat itu dikonsumsi setiap hari.

Pada saat pertama kali terkena sakit seperti itu, dalam hati saya tanya sama Tuhan, "Kenapa Tuhan koq teman-teman saya terus bisa melanjutkan sekolah, tapi aku sendiri yang berhenti ? Pada saat itu, saya tidak terima sama diri saya sendiri. Saya mulai menarik diri dari lingkungan karena merasa minder. Jadi selama itu saya hanya berdiam diri di rumah, mulai merasa tertekan dan mudah sekali marah. Selama sakit, untuk konsumsi obat orang tua saya harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 600.000 setiap bulannya. Peristiwa seperti itu berlangsung terus sampai tahun 2009 kemaren. Jadi kalo dihitung sekitar 9 tahun'an. Mungkin karena mengkonsumsi obat jangka panjang, akumulasinya pada bulan Mei 2009, Saya terkena sakit Lever. Setelah dilab, hasilnya SGOT & SGPT sampai 2000 lebih (uk. normal Sekitar 30&50).

Saya kaget bukan main dengan jumlah sebear itu. Pikiran saya mulai pikir yang aneh-aneh, saya merasa kalo"waktu" saya hanya sampai disini. Karena tidak bisa makan sama sekali, akhirnya saya harus rawat inap di RS. Sewaktu di RS, saya dikunjungi oleh teman-teman yang mendoakan saya. Tiba-tiba pada hari ke-4, saya minta pulang karena saya yakin kalo saya sudah sembuh, mskipun infus masih jalan 2 botol. Pada saat itu Dokter yang merawat tidak setuju karena hasil lab yang terakhir masih 1900-an. Tapi saya tetap minta pulang. Setelah sampai di rumah, saya sangat bersyukur, karena saya berpikir sudah tidak mungkin kembali ke rumah. Seminggu kemudian, saya bilang kepada ibu saya, Saya minta Baptis. Dan pada tanggal 3 Juni 2009, Saya di Baptis. Esok harinya, karena anjuran dari Dokter, Saya cek lab lagi. Hasilnya sungguh mengejutkan, yang awalnya sewaktu pulang dari RS masih 1900-an langsung turun jadi 50 & 70. Saya percaya ini semua karena pertolongan Tuhan, dan beberapa hari kemudian hasil lab kembali normal.

Sejak saat itu sampai sekarang, Saya sudah tidak mengkonsumsi obat satupun. Dan tubuh saya sudah tidak terasa sakit. Saya tahu bahwa semuanya ini adalah panggilan Tuhan kepada saya. Sekarang saya hanya bisa berserah pada Tuhan, biar kehendak Tuhan yang jadi dalam hidup saya. Meskipun yang saya alami ini sangat menderita tapi saya percaya kalau Tuhan ikut serta dalam setiap perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi siapa yang mengasihi-Nya dan memberikan masa depan yang penuh pengharapan.


Tuhan Yesus Memberkati...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar