Selasa, 11 Januari 2011

BERSUNGUT-SUNGUT

KELUARAN 17:1-7

Seringkali kita bersungut-sungut ketika merasa terjebak dalam situasi yang tidak dapat diubah. Umat Israel bersungut-sungut ketika mengalami krisis air, saat mengembara di padang gurun. Mereka merasa menjadi korban. Terjebak mengikuti Pimpinan Tuhan. Musa pun menjadi sasaran kemarahan, karena ia juru bicara Tuhan. Padahal ia hanya meneruskan "ketentuan pihak pengelola" yaitu Tuhan sendiri. Mereka menuduh, "Engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami!". Jawab Musa, sungut-sungut mereka berarti mencobai Tuhan. Meragukan pimpinan-Nya. Gerutuan mereka tidak dibalas Musa dengan sungut-sungut juga. Tetapi Musa berseru-seru kepada Tuhan. Hasilnya? Tuhan mengirimkan air!.

Kadang kita tidak dapat mengubah situasi, tetapi kita dapat mengubah cara kita menghadapi situasi. Sikap menggerutu membuat situasi tambah runyam. Pimpinan Tuhan diragukan. Orang lain dikambing hitamkan. Lebih baik kita meniru Musa, berseru-seru kepada Tuhan. Karena dengan mencurahkan isi hati kepada Tuhan, hati menjadi lega, Tuhan pun menawarkan solusi. Dan dengan berseru-seru, kita memiliki cara sehat dan kreatif ketika menghadapi jalan buntu..(RH/4/10)

Dengan bersungut-sungut, muncul persoalan ; tapi dengan berseru-seru pada Tuhan, muncul penyelesaian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar