Rabu, 13 April 2011

CARA TUHAN MENEGUR

AYUB 5 : 17-27

Ayub hidup tidak bercela dan memiliki hati yg takut akan Tuhan. Meskipun demikian, ia tidak luput dari ujian dan penderitaan. Awalnya ia berontak dan bertanya-tanya kepada Tuhan, "Megapa hal ini terjadi?" Namun setelah Roh Tuhan menjelaskan kehendak dan rencana-Nya, ia menjadi tenang dan beroleh kesanggupan menghadapi semuanya itu.

Pergumulan yg dialami Ayub mungkin sama dengan yg kita alami saat ini. Kita sudah bertekun melayani Tuhan serta berusaha hidup sesuai dengan Firman-Nya, namun persoalan demi persoalan masih saja datang silih berganti. Pergumulan yg kita alami begitu berat dan sepertinya apa pun yg kita kerjakan tidak dapat membuahkan hasil. Orang lain mencibir dan merendahkan kondisi buruk yg kita alami. Namun bukan berarti Tuhan tidak adil, menutup mata atau tidak mempedulikan kita.

Salah satu cara itu adalah melalui masalah yg Dia ijinkan terjadi dalam hidup kita. Selalu ada rencana-Nya yg indah di balik setiap masalah. Apa yg direncanakan Tuhan atas kita merupakan proses yg menjadikan kita lebih baik, lebih berkenan, dan semakin sempurna. Dia hendak mengingatkan kita agar tetap fokus, tidak lengah dan terlena. Banyak orang ketika dalam keadaan baik masih bisa bertekun dalam doa dan bersemangat melayani Tuhan. Tetapi ketika dalam kesukaran, seringkali semangat mulai luntur, jarang berdoa dan tidak lagi serius melayani Tuhan. Ucapkanlah syukur, Teguran-Nya adalah bukti Dia sangat mengasihi kita!

Selasa, 12 April 2011

JANGAN MEREMEHKAN ORANG!

MATIUS 13 : 53-58

Seringkali manusia memandang segala sesuatu berdasarkan apa yang terlihat dari luar. Terhadap seorang yang kaya, bermobil mewah dan punya jabatan tinggi, kita begitu segan; tetapi terhadap orang biasa dan tidak punya apa-apa kita cenderung meremehkan dan memandang rendah mereka.

Jangan sekali-kali memandang rendah orang-orang yang tampaknya tidak memiliki sesuatu yang istimewa menurut pandangan kita. Bukankah juga banyak orang Kristen yang bersikap demikian? Ada yang antusias datang ke Gereja karena melihat pengkhotbahnya terkenal. Namun, ketika yang menyampaikan khotbah adalah orang-orang yang biasa dan sederhana, kita begitu meremehkannya dan malas datang.

Bila kita terpikat pada manusia, kita akan kecewa. Kadang-kadang manusia yang tampak diluar demikian hebat belum tentu hebat dalam pandangan Tuhan.

"Tuhan menilai bukan dari penampilan luar, tapi Ia melihat hati."